Rabu, 19 Agustus 2020

Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil

Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat benda-benda kebutuhan hidup yang dirancang untuk tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan.

Produk kerajinan umumnya memanfaatkan bahan baku yang tersedia dan dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana serta dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana serta diproduksi dalam jumlah yang terbatas.

Keragaman bahan baku dan ketrampilan daerah di Indonesia menghasilkan keragaman produk kerajinan tekstil di Indonesia. Produk kerajinan tekstil merupakan salah satu sumber budaya bangsa Indonesia yang dapat menjaga dan melestarikan keberadaan budaya setempat dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

A. Fungsi Kerajinan Tekstil
Untuk dapat mengembangkan tekstil tradisional Indonesia, kita harus mengenalnya lebih dalam.Produk kerajinan dibuat tentunya memiliki tujuan. Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan tekstil dibuat untuk berbagai fungi. Beberapa fungsi kerajinan tekstil antara lain sebagai berikut.

1. Fungsi Penghias
Fungsi penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Berkebalikan dengan pengertian benda-pakai, benda-hias merupakan produk kerajinan tekstil yang sengaja dibuat untuk fungsi sebagai hiasan semata. Misalnya boneka, gantungan kunci, bross, hiasan dinding dsb.

2. Fungsi Benda pakai
Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan aksesoris.

3. Fungsi Kelengkapan Ritual
Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ulos. Kain tenun tersebut yang dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya :
  1. Kain tenun ulos digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak
  2. Kain pembungkus kafan batik motif doa
  3. Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
  4. Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
  5. Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
  6. Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
  7. Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)

4. Fungsi Simbolik
Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual. Contohnya tapestri, tenun, dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.

Lembar Kerja 2 (LK-2)
Amatilah produk kerajinan yang ada pada gambar LK-2, dengan ketentuan :
  1. Analisa sesuai pemahamanmu, mana yang merupakan produk kerajinan tekstil fungsi penghias dan fungsi benda pakai diantara 6 gambar tersebut!
  2. Catatlah hasil diskusimu dalam tabel.
  3. Persentasikan dimuka kelas.
  4. Ungkapkan perasaanmu.
Kerajinan merupakan bagian dari seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses produksi y Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil
No.Bentuk
Produk
Kerajinan
Teknik
Pembuatan
Kerajinan
Fungsi ProdukAlasan
1.Hiasan DindingSulamFungsi PenghiasHiasan digunakan untuk memperindah ruangan
2.TaplakRajutFungsi PakaiTaplak digunakan sebagai alas meja
3.BandoRajutFungsi PakaiBando digunakan untuk memperindah rambut
4.TopengJahit AplikasiFungsi PenghiasHiasan digunakan untuk memperindah ruangan
5.Hiasan DindingSulamFungsi PenghiasHiasan digunakan untuk memperindah ruangan
6.TasRajutFungsi pakaiTas digunakan untuk membawa barang.

B. Prinsip Kerajinan Tekstil
Kerajinan fungsi hias pada prinsipnya adalah sebagai benda pajangan atau hiasan yang fungsinya sebagai orgamen untuk memperindah tempat tinggal ataupun tempat-tempat lainnya. Prinsip kerajinan fungsi pakai kerajinan fungsi pakai prinsipnya adalah sebagai benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi dan tujuan dari kerajinan tersebut. Adapun prinsip kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai hal-hal berikut.

1. Keunikan Bahan kerajinan
Semua macam bahan dasar untuk memproduksi kerajinan dapat digunakan sebagai kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai. Dalam mengolah bahan dasar kerajinan fungsi hias diperlukan sebuah teknik yang sesuai dengan karakteristik bahan dasar yang digunakan dan tujuan dari pembuatan produk kerajinan.

Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun dipengaruhi oleh alat yang dipakainya.Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain.

2. Keterampilan Tangan
Seorang yang bekerja membuat produk-produk kerajinan umumnya disebut pengrajin. Keahlian tukang atau pengrajin merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material. Kesadaran material, (material consciousness) adalah kesadaran bekerja melalui dan dengan peralatan yang ada pada kita.

Sebagai pengrajin dalam membuat produk kerajinan pada umumnya memiliki satu konsep karya yang dapat diproduksi lebih dari satu produk. Pengrajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.

3. Unsur Estetik
Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk dua atau tiga dimensi.

Produk kerajinan tapestri dibentuk berdasarkan pada proporsi, komposisi, keseimbangan dan kesatuan, irama, serta pusat perhatian, sehingga dihasilkan produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan (Ornament)
Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk kerajinan, (a) hiasan pada permukaan produk, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk kerajinan selesai dibuat, (b) hiasan terstruktur yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri.

Untuk kerajinan fungsi hias maupun fungsi pakai makna keberadaan ragam hias pada produk sama-sama untuk mendekorasi sebuah benda agar lebih terlihat artistik. Dalam penerapan pengaturan posisi dan banyak atau sedikitnya ragam hias pada produk kerajinan dapat dilakukan dengan menyesuaikan tujuan dan desain yang dibuat.